Jumat, 28 Agustus 2015

Si Gadis Yang Serba Salah



Si Gadis Yang Serba Salah
 

Aku sering merasa bagai seorang gadis yang serba salah. Aku sering meringkuk di taman dengan tanganku yang terus memeluk lutut dan wajah datar tatapan nanar yang terhias. Setiap orang yang berada disekitarku aku merasa asing, mungkin mereka semua hendak berniat jahat padaku.
Berkali-kali aku melewati taman itu. Beberapa kali pula aku meringkuk dalam kesendirianku.
Sampai suatu ketika, kupandangi sosok gadis didepan cermin dihadapanku itu. Seolah gadis itu ingin berbagi cerita denganku.
"Aku muak dengan hidup. Hidup memaksaku menjadi orang yang terbuka, Di saat bersamaan, hidup mengharuskan aku mengerti orang lain. Hidup juga membuat kastanya sendiri yang harus aku patuhi. Hidup tak membiarkan diriku tertutup dan memiliki batas-batas untuk diriku sendiri. Hidup tak membolehkanku menangis. Hidup melarangku untuk marah. Hidup memaksaku untuk terus tersenyum. Hidup menyuruhku untuk berusaha, tapi ia tak memberi peluang. Apa mau hidup? Apakah sebuah kematian?"
Aku bungkam. Tak ada yang bisa kuberi, kecuali sebuah pelukan. Dalam pelukanku, dia tak perlu takut untuk berekspresi seperti apa pun.

"Lepaskan, lalu biarkan hidup berjalan sesuai jalurnya," kataku kemudian.
like river that flow, from any flow direction will always lead to a vast ocean. ocean of happiness for each king of their own life :)
Salam
Mpf