Si Gadis Yang Serba Salah
Aku sering merasa bagai seorang gadis
yang serba salah. Aku sering meringkuk di taman dengan tanganku yang terus
memeluk lutut dan wajah datar tatapan nanar yang terhias. Setiap orang yang
berada disekitarku aku merasa asing, mungkin mereka semua hendak berniat jahat
padaku.
Berkali-kali aku melewati taman itu.
Beberapa kali pula aku meringkuk dalam kesendirianku.
Sampai suatu ketika, kupandangi sosok
gadis didepan cermin dihadapanku itu. Seolah gadis itu ingin berbagi cerita
denganku.
"Aku muak dengan hidup. Hidup
memaksaku menjadi orang yang terbuka, Di saat bersamaan, hidup mengharuskan aku
mengerti orang lain. Hidup juga membuat kastanya sendiri yang harus aku patuhi.
Hidup tak membiarkan diriku tertutup dan memiliki batas-batas untuk diriku
sendiri. Hidup tak membolehkanku menangis. Hidup melarangku untuk marah. Hidup
memaksaku untuk terus tersenyum. Hidup menyuruhku untuk berusaha, tapi ia tak
memberi peluang. Apa mau hidup? Apakah sebuah kematian?"
Aku bungkam. Tak ada yang bisa kuberi,
kecuali sebuah pelukan. Dalam pelukanku, dia tak perlu takut untuk berekspresi
seperti apa pun.
"Lepaskan, lalu biarkan hidup berjalan sesuai jalurnya," kataku kemudian.
"Lepaskan, lalu biarkan hidup berjalan sesuai jalurnya," kataku kemudian.
like river that flow, from any
flow direction will always lead to a vast
ocean. ocean of happiness
for each king
of their own life :)
Salam
Mpf